Translate

Minggu, 28 Desember 2014

Kesederhanaan

Tiga hari lalu, aku mendapat pelajaran penting. Tuhan telah memberikan pelajaran itu tepat di mataku. Soal apa? Soal kesederhanaan. Ceritanya begini: Bunda (sebutan untuk istriku)tengah membutuhkan alat kominukasi yang lancar berinternet. Tujuannya untuk membantu mencari informasi kegiatan kuliahnya. Lalu aku sarankan membelinya dengan harga yang pantes sama kondisi kantong tentunya(hehe...) Keesokan harinya, sepulang bepergian, aku mampir di toko klontong. Kebetulan hujan lebat. Di toko klontong itu aku berjumpa dengan seorang bapak yang juga tengah menunggu hujan reda. Aku dan dia terlibat percakapan ringan. Tak lama kemudian, sang bapak merogoh sakunya dan berbicara. Ternyata ia menerima telepon panggilan. Masyaallah, kondisi hpnya itu amat memprihatinkan. Hp-nya diikat dengan karet gelang. Meski demikian, ia tampak menikmati dan tak canggung menggunakannya. Laki-laki tua itu dengan penuh kesederhanaan kondisinya telah membukakan mataku untuk berucap syukur kepada Tuhan. Karena hp yang kupunya, juga bunda masih sedikit lebih baik darinya. Namun kami masih terasa kurang memadai. Ya Allah, jadikan diriku dan keluarga hamba-hamba yang berhati lapang. Aamiiin...

Liburan!

Kebersamaan bersama keluarga adalah momentum yang membahagiakan. Siapa pun orangnya, kecuali yang kebetulan hatinya tengah dirundung nestapa (hehe..)Benarkan? Aku juga amat merindukan kebersamaan bersama keluarga. Seperti yang aku lakukan tadi senja. Alhamdulillah, senja tadi aku bisa merasakan kebersamaan yang membahagiakan meski hanya sekadar bermain di salah satu tempat permainan di Bekasi. Hm, rasanya seneng sekali. Dalam liburan sekolah saat ini, anak-anak ingin mengisinya dengan bermacam cara. Jalan-jalan misalnya, renang atau yang lain. Juga bisa mengisinya saat di rumah. Seperti yang pernah aku lakukan. Saat di rumah, waktuku kuhabiskan dengan beragam kegiatan. Seperti menempel foto-foto keluarga di album baru, menggunting-gunting koran menjadi mading, melukis, dll. Ah, pokoknya apa saja yang bisa kami kerjakan akan kami lakukan bersama-sama. Sungguh menyenangkan! Tak perlu repot-repot dan berbiaya mahal. Betulkan? satu hal yang menjadi catatan kecilku, ternyata dalam liburan ini anak-anak ingin mendapat kesempatan bergembira ria. Caranya dengan beragam kegiatan yang dapat dilakukan. Bisa di rumah maupun di luar rumah. Sebagai orang tua, sesempat mungkin untuk meluangkan waktu untuk bersama dengan mereka; anak-anak yang menjadi titipan Tuhan untuk di rawat dan dibesarkan dengan kasih sayang. Bisakah? Insya Allah, BISA!!